Patung Wanita Ini Akan Dijaga Ketat karena Terus 'Diraba
Patung terkenal di pusat kota Dublin, Irlandia, akan diawasi oleh penjaga karena ulah turisdan penduduk setempat menyebabkan kerusakan. Parahnya, kerusakan patung berbentuk wanita karena 'diraba-raba' oleh turis dan warga lokal.
Patung bernama Molly Malone yang terletak di Suffolk Street, Dublin, merupakan spot foto yang populer, tetapi bagian dada patung berbahan perunggu tersebut telah berubah warna karena orang-orang menggosok atau merabanya demi mendapatkan keberuntungan.
Melansir Stuff, sebuah kampanye diluncurkan baru-baru ini untuk mencegah masyarakat menyentuhnya, dan kini dewan lokal turun tangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Petugas Kesenian Dewan Kota Dublin Ray Yeates mengatakan kepada penyiar Irlandia RTE bahwa sesuatu perlu dilakukan agar tidak terus terjadi.
"Bagi sebagian orang, ini hanya bagian dari pengalaman wisata mereka. Bagi orang lain, ini tampak tidak pantas, terutama saat patung disentuh dan, bagi sebagian orang, itu masalah yang cukup serius. Dan sejujurnya, saya cenderung setuju," tutur Ray Yeates.
"Itu adalah peniruan perilaku yang tidak kami setujui. Jadi kami akan mencoba dan melakukan ini, berdiskusi dengan para turis hebat yang datang ke sini sepanjang musim panas, dan melihat apakah kami dapat memengaruhi perubahan perilaku," ujarnya.
Patung itu didirikan pada tahun 1988 untuk menghormati legenda Dublin. Tidak jelas apakah Molly Malone benar-benar ada, tetapi dia datang untuk mewakili kelas pekerja kota dan lagu rakyat terkenal diciptakan tentangnya.
Patung itu awalnya berada di seberang Trinity College yang terkenal, tetapi dipindahkan ke lokasinya saat ini karena pembangunan jalur trem. Sejarawan Kota Dublin Catherine Scuffil menambahkan: "Molly yang malang tidak pantas menerima perlakuan seperti itu."
"Pikirkan sejenak apa yang diwakilinya bagi kita. Dia adalah gambaran kota kita. Dia mewakili orang-orang di kota kita, tetapi yang lebih penting, dia mewakili para wanita di kota kita. Jadi mungkin kita tidak seharusnya memperlakukannya seperti itu saat ini," tegas Catherine Scuffil.
(wiw)(责任编辑:综合)
- Firli Bahuri Dipastikan Hadir dalam Pemeriksaan di Bareskrim Polri Hari Ini
- Peringkat Angkatan Laut Indonesia Ada di 4 Besar Dunia, Makin Kuat Ditambah Kapal Selam Baru
- Warga RI Pilih Pemandangan Saat Pesan Hotel, Wisman Pilih Kasur Empuk
- Jelang HUT PDIP ke
- Satu Permintaan Bantuan dari Penumpang Ini Boleh Ditolak Pramugari
- Lewat 153 Pasar Tradisional, Perumda Pasar Jaya Dukung Ketahanan Pangan DKI Jakarta
- Industri Keramik Semakin Kompetitif Berkat Implementasi SNI Wajib
- Kunjungi BNPB, Heru Budi Disarankan Desain Gedung Pemerintahan Tahan Gempa 7 SR
- Janji Manis Anies, Reklamasi Diklaim Tak Ada yang Salah
- Heru Budi Ngaku Juga Ingin Izinkan PT KCN Beroperasi, Tapi Lengkapi Dulu Persyaratannya
- Kasus Narkoba, Polda Metro Jaya Akan Tetapkan Status Kombes YBK Malam Ini
- Bertepatan Natal dan Tahun Baru 2023, CFD di Jalan Sudirman
- Apa Benar Pepaya Bisa Sembuhkan Infeksi?
- Kombes YBK, Perwira Polisi yang Ditangkap Terkait Narkoba Dinas di Baharkam Polri
- Rizal Ramli Akan Dimakamkan di TPU Jeruk Purut
- BNI Catat Transaksi Remintasi TKI Lebih Dari USD 31 Juta di Kuartal I 2025
- Jokowi Pastikan Pilkada 2024 akan Digelar Sesuai Jadwal
- FOTO: Logina Salah, Kontestan Miss Universe 2024 Pengidap Vitiligo
- Laga Panas Persija Vs Persib Dijaga 15 Ribu Personel Gabungan
- Rupiah Diprediksi Menguat ke Rp16.500 per Dolar AS di Akhir 2025, Ini Faktornya