Overthinking Lebih Banyak Dialami Perempuan, Ini Alasannya

焦点 2025-06-02 08:26:12 96
Jakarta,quickq苹果版最新下载地址 CNN Indonesia--

Fenomena overthinking atau berpikir berlebihan telah menjadi bagian dari konsep kultural masyarakatglobal. Termasuk di Indonesia.

Overthinking Lebih Banyak Dialami Perempuan, Ini Alasannya

Penelitian yang dilakukan Health Collaborative Center baru-baru ini juga menemukan, setengah orang Indonesia atau 50 persen masyarakat mengalami overthinking.

Dokter Ray Wagiu Basrowi mengatakan dari setengah masyarakat Indonesia yang mengalami overthinking, kebanyakan yang mengalaminya justru perempuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan systematic review dari tahun 1979-2014, overthinking dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi sosial, politik, ekonomi, dan kesehatan. Di Indonesia, fenomena ini semakin terlihat, terutama di media sosial, dengan perempuan sebagai kelompok yang paling rentan mengalami overthinking.

Ray menjelaskan, perempuan memang memiliki risiko dua kali lipat lebih besar mengalami repetitive negative thoughts atau pemikiran negatif yang berulang jika dibandingkan laki-laki. Alasannya karena perempuan kebanyakan memiliki peran ganda, yang tentu tak banyak dialami laki-laki.

Ilustrasi stresIlustrasi. Banyak perempuan Indonesia mengalami overthinking karena peran ganda yang mereka jalani. (iStock/Enes Evren)

"Perempuan Indonesia tidak hanya menjadi ibu dan istri, tetapi juga sering kali bekerja untuk menopang ekonomi keluarga. Karena mereka memiliki tanggung jawab di berbagai aspek kehidupan, tekanan psikologis yang mereka alami jauh lebih besar," kata dia.

Lebih lanjut, Ray mengatakan perempuan di bawah usia 40 tahun juga cenderung mengalami overthinking. Selain itu, faktor pendidikan juga berperan signifikan dalam fenomena ini.

Perempuan dengan tingkat pendidikan lebih rendah memiliki risiko overthinking 1,5 kali lebih besar. Selain itu 55 persen dari perempuan yang tidak bekerja atau kehilangan pekerjaan mengalami overthinking.

Lihat Juga :
Jangan Sepelekan Haid Deras, Bisa Jadi Petunjuk Tumor Kandungan

"Status tidak bekerja meningkatkan risiko repetitive negative thoughts hingga hampir dua kali lipat," ujarnya.

Selain itu, perempuan Indonesia juga memiliki sifat komunal yang kuat. Mereka sering berbagi cerita dan mencurahkan perasaan kepada orang lain. Namun, dalam banyak kasus, curahan hati ini justru memperkuat siklus overthinking karena mereka terus-menerus mengulang pikiran negatif dalam diskusi dan refleksi diri.

"Dan perlu diingat, overthinking atau pikiran negatif itu selain berulang juga menular. Makanya ketika perempuan bercerita ke kelompoknya ini akan menular, pikiran negatif menular ke teman-temannya," kata dia.

[Gambas:Video CNN]



(tis/tis)
本文地址:http://www.vquickq.com/news/17f799974.html
版权声明

本文仅代表作者观点,不代表本站立场。
本文系作者授权发表,未经许可,不得转载。

全站热门

Revolusi Trading, Broker Octa Hadirkan Kekuatan AI di OctaTrader

Kejagung di Atas Angin, KPK Cuma Menang Nama

Jokowi Kembali Berkantor di IKN, Lakukan Groundbreaking hingga Sidang Kabinet

Modus Rumah Sakit Lakukan Klaim Fiktif BPJS Kesehatan, Kumpulkan Data Warga Lewat Bakti Sosial

Terancam Pidana, Anies Justru Untung Besar

Punya Gejala Mirip, Ini Beda Flu dan Alergi

Kapolda Metro Jaya Bakal Copot Kapolsek Hingga Kapolres yang Tak Serius Lakukan Hal Ini...

Wow, Setneg Sebut Banyak Pihak yang Bersurat Ingin Ikut Upacara HUT RI Ke

友情链接