Novel Baswedan Bertanya: Fahri Hamzah Lagi Belain Siapa?
Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah menyindir Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah terkait KPK.
"Membaca twit @Fahrihamzah, mengingat sikap & kontribusinya bikin @KPK_RI jadi seperti sekarang, tidak terbayangkan gmna nanti jika @Fahrihamzah dengan partainya yg baru memegang kekuasaan. Ini tntu bukan soal personal. Tp ttg kekuasaan yg dapat mematikan pemberantasan korupsi," kata Febri.
Mantan peneliti senior Novel Baswedan pun mengamini pendapat Febri.
"Menarik yg disampaikan @febridiansyah dibawah ini. Memang @Fahrihamzah ini luar biasa, ketika KPK kerja benar diserang dan fitnah. Ketika KPK sdh lemah & bermasalah spt skrg dipuji, dikatakan bekerja bagus. Sebenarnya @Fahrihamzah ini sedang membela siapa ya?," kata Novel.
Sebelumnya, Fahri Hamzah menulis panjang tentang kinerja KPK saat ini dengan sebelumnya.
"Sampai kapanpun saya akan berusaha secara konsisten membela perbaikan sistem karena itulah warisan terbaik kita dlm bernegara. Demokrasi kita adalah warisan termahal, ia harus diselamatkan dgn segala cara. Jadi sy tidak bela @KPK_RI sampai ia komit bangun sistem. Itu bedanya!
Dulu @KPK_RI dihuni oleh para jenggo yg kerjaannya berpolitik di dunia massa dan opini publik sambil tunjuk jago bahwa mereka adalah satu2nya harapan. Efeknya adalah kerusakan sistem yang tak tertangani, pencegahan tak dijalani dan akhirnya semua berakhir sebagai tirani.
Demokrasi adalah satu ikhtiar membangun sistem, sesulit apapun kita harus membangun kerangka sistem yang bisa bekerja dalam segala situasi, sehingga dapat diwariskan dari waktu ke waktu. orang-orang datang silih berganti tapi sistemnya permanen tetap ada.
Itulah mimpi setiap negara demokrasi yang percaya bahwa kemajuan suatu bangsa tidak boleh dititipkan kepada segelintir orang jagoan-jagoan dan Superman tetapi kepada mekanisme yang baku yang membuat kita dapat meneruskan perjalanan dari waktu ke waktu.
Itulah tugas berag @KPK_RI sekarang. Meskipun tidak ada lagi Tepuk tangan untuk jenggot-jenggo dan orang-orang hebat, tetapi dari waktu ke waktu kita menciptakan aktor-aktor baru dalam sistem yang memperkuat orkestra pemberantasan korupsi secara sistemik.
(责任编辑:探索)
- Quick Count Belum Usai, Anies
- Resep Tahu Cabe Garam Praktis buat Menu Sehari
- Anggota DPR ini Digarap KPK dalam Kasus DAK
- Buni Yani Bakal Dieksekusi, Tapi Ini yang Menghambat
- Polri: Belasan Ribu Orang Jadi Korban Investasi Bodong Viral Blast, Kerugian CapaiRp1,8 Triliun
- ERP Bakal Bikin Jakarta Bebas Macet?
- 5 Sayuran yang Tidak Boleh untuk Asam Urat
- Paket Stimulus Ekonomi Kuartal II Segera Digulirkan Pemerintah Jaga Pertumbuhan Ekonomi
- CKB Logistics Perluas Jangkauan Layanan Lewat Ekspansi Armada dan Fasilitas Gudang Baru
- VIDEO: 'Surga' Pencinta Ramen di Museum Ramen Shin
- Rencana PPP Gabung Pemerintahan Prabowo
- Datangi PMJ, Rektor Universitas Pancasila Non
- Jadwal Sidang Praperadilan Firli Bahuri
- KPK Temukan Indikasi Perubahan Tata Ruang Agar Izin Meikarta Terbit
- 5.741.127 Petugas KPPS Dilantik, Bertugas di 820.161 TPS
- SIG bagi Dividen Rp648 M, Gebrak Pasar Bata Ramah Lingkungan
- 5 Rekomendasi Sarapan untuk Penderita Batu Ginjal
- 5 Penyebab ASI Tidak Lancar, Bisa Jadi Karena Stres
- Jusuf Kalla Sarankan Anies Istirahat di Masa Tenang: Kalau Perlu Dua Hari Dua Malam Tidur
- Saksi Akui Pernah Bertemu Nyonya Ghaby