Bamsoet Ingin Dana Bantuan Parpol Naik 10 Kali Lipat, Kutip Kajian KPK
JAKARTA,quickq哪里下载 DISWAY.ID- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo mengusulkan kenaikan dana bantuan partai politik (parpol).
Menurut Bambang, besaran dana yang diterima parpol dari negara saat ini sudah tidak ideal.
Diketahui, berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 1 tahun 2018, setiap parpol yang lolos ke Senayan dapat bantuan Rp1.000 untuk tiap suara yang diraih.
BACA JUGA:Ini Isi Pembicaraan AHY saat Bertemu Bamsoet di Kantor DPP Demokrat
Wacana menaikkan dana bantuan parpol itu dibahas saat dirinya dan para pimpinan MPR RI menemui Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat, pada Selasa, 16 Juli 2024.
"Biaya (bantuan) parpol juga harus dipikirkan kembali tidak hanya Rp1.000 rupiah per suara," ujar Bamsoet.
BACA JUGA:Sowan ke Markas Demokrat, Bamsoet Bahas Pileg Periode Selanjutnya Digelar Terpisah dengan Pilpres
Berdasarkan kajian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), lanjut Bamsoet, idealnya tiap parpol mendapatkan dana Rp10 ribu per suara atau 10 kali lipat lebih banyak dari ketentuan saat ini.
"Karena berdasarkan kajian KPK yang ideal negara harus membiayai parpol supaya berkurang masalah yang terjadi korupsi dan lain-lain adalah Rp10.000," tuturnya.
BACA JUGA:Temui Surya Paloh, Bamsoet Bahas Rencana Amandemen UUD 1945
"Tetapi faktanya negara belum mampu memberikan pembiayaan kepada parpol Rp10 ribu baru Rp1.000," sambung Bamsoet.
Dalam kesempatan itu, Bamsoet juga sempat menyinggung banyak politisi potensial yang tak memenangkan Pemilihan Legislatif (Pileg).
BACA JUGA:Muncul Isu Masuk DPA Prabowo-Gibran, Ini Rencana Jokowi Usai Tak Lagi Menjadi Presiden
Menurutnya, hal tersebut terjadi karena minimnya logistik atau isi tas yang dipunyai para Calon Legislatif (Caleg) itu.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:焦点)
- VIDEO: Bayi Lahir dengan Berat Badan 7,1 Kg, Terbesar di Chile
- Hasto: Megawati Berikan Dukungan Spiritual untuk Pramono
- Kejaksaan Agung Tetapkan Anggota Komisi I DPR RI Jadi Tersangka, Ini Kasusnya
- Usut Kasus Bocah Kena Peluru Nyasar di Cengkareng, Polisi Tunggu Hasil Uji Balistik
- Menjangkau Tapal Batas NKRI: Pemerintah Hadirkan Cek Kesehatan Gratis untuk Masyarakat
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sebut Matematika Bukan Pelajaran yang Menakutkan, Gurunya Harus Dirindukan
- IDF 2025 Jadi Tonggak Penting APJII Dorong Ekosistem Digital
- Emrus Sarankan Tak Ada Salahnya Endar Datangi Firli untuk Minta Maaf
- Mensesneg Ungkap Alasan Letjen TNI (Purn) Djaka Budi Utama jadi Dirjen Bea Cukai
- Heru Budi Kerja 'Semaunya': Efek Terkikisnya Prinsip Demokrasi di Pemerintahan Indonesia
- Polisi Ungkap Kasus Pembuatan Rekening Nasabah Bank Tanpa Izin dengan Bantuan AI
- 2025全球影视制作专业大学排名
- Cara Bikin Paspor Sehari Langsung Jadi di Imigrasi
- Selama Tiga Bulan, Perputaran Uang Judi Online W88 Capai Rp 1 Triliun
- Hah! Pemprov DKI Punya Alat USG Pohon? Gimana Tuh Kerjanya?
- Polres Metro Jakarta Utara Ungkap 131 Kasus Narkoba, Tangkap 169 Tersangka
- Akun AJI Indonesia Diretas Dan Kini Jadi Akun Jualan Gadget
- Polres Metro Jakarta Barat Ungkap Penggelapan 15 Ton Beras Premium
- Alasan WHO Desak Seluruh Negara Larang Vape dengan Perasa
- Daftar Jurusan Teknik dengan Gaji Tertinggi dan Terendah, Masa Depan Cerah