Bukan Cuma Jepang, Bursa Asia Dibayangi Ketidakpastian Manuver Trump
Bursa Asia dibayangi ketidakpastian soal perang tarif hingga kebijakan ekonomi dari Amerika Serikat (AS). Pasar kembali menyoroti tarik-ulur kebijakan tarif yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Dilansir dari CNBC International, Rabu (28/5), Perang tarif kembali menjadi faktor utama penggerak pasar saham global minggu ini setelah kekhawatiran mengenai pemotongan pajak besar-besaran dari Trump.
- Nikkei 225 (Jepang): Naik 1,00% ke 37.531,50
- Hang Seng (Hong Kong): Turun 1,35% ke 23.282,33
- Shanghai Composite (China): Turun 0,05% ke 3.346,84
Baca Juga: Sebut Putin Sedang Main Api, Trump Bilang Rusia Sudah Menderita Jika Tidak Ada Dirinya
Trump baru-baru ini memperpanjang batas waktu kenaikan tarif perdagangan bagi Uni Eropa. Ia memberikan tenggat waktu untuk bernegosiasi hingga 9 Juli 2025.
Alih-alih memberikan sedikit kelegaan untuk pasar, langkah tersebut justru memperbesar ketidakpastian akibat manuvernya menjadi pengingat yang jelas tentang proses pengambilan kebijakan yang tidak stabil di AS.
Adapun pasar juga tengah menantikan data terbaru dari Core Personal Consumption Expenditures (Core PCE) Price Index Amerika Serikat. Data tersebut diharapkan akan memberikan kejelasan terkait dengan arah suku bunga yang akan ditempuh oleh Federal Reserve (The Fed).
Dari Asia, Jepang juga menjadi sorotan usai pemerintahannya memberi sinyal bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk menyesuaikan rencana utang mereka setelah aksi jual mendorong biaya pinjaman jangka panjang negara itu ke level tertinggi dalam beberapa dekade terakhir.
Baca Juga: Trump Siap Bertindak Sepihak Jika Tak Sepakat dengan Uni Eropa
Kekhawatiran tentang kemampuan pemerintah untuk menutupi defisit anggaran yang besar membebani utang negara maju dalam beberapa hari terakhir, mendorong imbal hasil obligasi jangka panjang ke level terakhir terlihat pada tahun 2007.
下一篇:Cara Pengukuran Arah Kiblat 27 Mei 2024 oleh Kemenag, Simak Penjelasannya!
相关文章:
- Survei IPO Ungkap Natalius Pigai dan Budi Arie Jadi Menteri yang Paling Layak Kena Reshuffle
- Puncak Gunung Fuji Tak Bersalju, Pertama Kali Sejak 130 Tahun Terakhir
- Klarifikasi TKN Soal Isu Program Makan Siang dan Susu Gratis Terealisasi Baru di 2029
- Ini Cara Membedakan Gatal Biasa dan Gatal Akibat Diabetes
- Bentuk Tim Pemenangan Pilkada, Adian Napitupulu Terpilih Jadi Ketua
- Daftar 9 Kecurangan Pilpres 2024 Diungkap Tim Hukum AMIN
- Janjikan Kepastian Hukum Kepada Pengusaha, Praktisi Hukum Hadirkan INIAC
- 'Mau ke Mana Lu, Nge
- Modus Rumah Sakit Lakukan Klaim Fiktif BPJS Kesehatan, Kumpulkan Data Warga Lewat Bakti Sosial
- Curiga Main Serong, Suami di Tangsel Pukul hingga Banting Istri
相关推荐:
- Mabuk, Pria India Buang Air ke Arah Penumpang Lain di Pesawat
- 'Hasyim Djojohadikusumo, Luhut hingga Yusril Ihza, Periksa Atuh!'
- PT Pos Indonesia dan Kemendag Resmikan Digitalisasi Pasar Rakyat di Kabupaten Minahasa
- Curiga Main Serong, Suami di Tangsel Pukul hingga Banting Istri
- KPK Selidiki Dugaan Korupsi di Pemkot Semarang
- Ferdy Sambo: Uang di Rekening Ricky dan Yosua Bukan Punya Mereka, Tapi Uang Saya
- Ya Ampun... Pelapor Arteria Dahlan Soal 'Bahasa Sunda' Dipanggil? Ini Penjelasan Polisi
- Gibran Ingin Ketemu Capres Cawapres 01 dan 03, Begini Respons PKB
- Ahli Gizi: Menu Lokal MBG di NTT Disukai Anak
- Bintang KPop & Drakor Kini Punya Gerbang Khusus di Bandara Incheon
- Program Andalan Anies Baswedan Rumah DP 0 Rupiah Dikorupsi, Program Gagal Pun Masih Terjerat Korupsi
- Loura Martha Van Dinobatkan Jadi Miss Tourism Universe 2025
- Imam Nahrawi Dituntut 10 Tahun Penjara
- Hentikan 36 Perkara, KPK Buka 51 Penyelidikan Baru
- 5 Daun untuk Kesehatan Ginjal, Cara Sederhana agar Tetap Sehat
- Kapolri dan Panglima TNI Temui Keluarga Korban Kecelakaan Cikampek
- Bareskrim Polri Beberkan Peran 5 Tersangka TPPO Modus Magang ke Jerman
- Niat Puasa Ganti Ramadan
- Wilayah Anies Dapat Nilai E dari Kemenkes dalam Hal Pengendalian Covid
- Wisata di Turkmenistan, Negara yang Paling Jarang Dijelajahi di Asia