您现在的位置是:quickq下载加速器官方版 > 探索

Kesulitan Ekonomi Jadi Faktor Penentu Childfree di Indonesia

quickq下载加速器官方版2025-06-03 22:50:37【探索】0人已围观

简介Jakarta, CNN Indonesia-- Childfree tak melulu didorong oleh pola pikir masyarakat yang semakin terbu quickq download

Jakarta,quickq download CNN Indonesia--

Childfree tak melulu didorong oleh pola pikir masyarakat yang semakin terbuka. Khusus di Indonesia, faktor kesulitan ekonomi juga berkontribusi besar dalam mendorong pilihan hidup untuk tidak memiliki anak.

Laporan "Menelusuri Jejak Childfree di Indonesia" yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sebanyak 71 ribu perempuan berusia 15-49 tahun di Indonesia memilih childfree. Angkanya sendiri cenderung meningkat dalam empat tahun terakhir.

Kesulitan Ekonomi Jadi Faktor Penentu Childfree di Indonesia

Kesulitan Ekonomi Jadi Faktor Penentu Childfree di Indonesia

"Prevalensi perempuan yang tidak ingin memiliki anak kemungkinan juga akan meningkat di tahun berikutnya," tulis laporan tersebut, dikutip Rabu (13/11).

Kesulitan Ekonomi Jadi Faktor Penentu Childfree di Indonesia

ADVERTISEMENT

Kesulitan Ekonomi Jadi Faktor Penentu Childfree di Indonesia

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Soal Ingar-bingar Childfree, Masyarakat RI Sebenarnya Tidak Tabu
  • Pandangan Islam soal Pasutri Childfree, Melarang atau Tidak?
  • 'Mengapa Saya Takut Dihamili Suami Sendiri?'

Hal tersebut juga memicu kesimpulan bahwa pada umumnya childfreedidorong oleh pola pikir masyarakat yang semakin terbuka akan hak-hak hidupnya.

Faktor kesulitan ekonomi lebih tinggi

Namun demikian, laporan juga menuliskan bahwa persentase perempuan berpendidikan SMA ke bawah yang memilih childfreejuga justru lebih tinggi.

Menurut Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), level pendidikan sangat berpengaruh terhadap kesempatan kerja. Hal ini selanjutnya akan menentukan status perekonomian seseorang.

"Jadi, keputusan hidup childfreedi Indonesia sepertinya tidak hanya dipengaruhi oleh membaiknya level pendidikan, namun juga dilatari oleh kesulitan ekonomi," bunyi laporan memprediksi.

Temuan tersebut didukung oleh data perempuan yang memilih childfreedalam dunia kerja. Dari data SUSENAS 2022, sekitar 57 persen perempuan childfreeternyata tidak terlibat aktif dalam kegiatan ekonomi atau bekerja dan memiliki penghasilan sendiri.

"Jadi, faktor ekonomi memang tidak dipungkiri sebagai salah satu penentu keputusan hidup tanpa anak," tulis laporan.

Sementara itu, kelompok perempuan childfreeyang aktif di dunia kerja terlibat aktif di sektor perdagangan. Lebih dari 80 persen perempuan childfreedalam kelompok ini telah menempati rumah milik sendiri di tengah menanjaknya harga properti.

(asr/asr)

很赞哦!(387)