您的当前位置:首页 > 知识 > Konflik Iran 正文
时间:2025-06-17 02:44:57 来源:网络整理 编辑:知识
Warta Ekonomi, Jakarta - Pengamat Ekonomi dan Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi quickqjs7官网
Pengamat Ekonomi dan Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, menilai Konflik antara Iran dan Israel memicu lonjakan harga minyak berpotensi tembus hingga US$ 100 per barel jika perang tak kunjung mereda.
”Sekarang sudah sekitar 76 dolar per barel. Nah, kalau perang meluas, melibatkan beberapa negara di Timur Tengah, saya perkirakan harga bisa mencapai sekitar 100 dolar per barel atau lebih. Kalau memang benar sampai 100 dolar per barel, maka ini akan mempengaruhi negara-negara lain, termasuk Indonesia,” ucapnya pada media, Senin (16/06/2025).
Baca Juga: Serangan Udara Iran ke Israel Tewaskan 6 Orang dan 140 Terluka
Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent pada perdagangan hari ini tercatat naik 7,02% menjadi US$ 74,23 per barel. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) melonjak 7,62% ke posisi US$ 72,98 per barel. Keduanya mencatatkan lonjakan intraday tertinggi sejak tahun 2022.
Fahmy mengatakan, bila harga minyak benar-benar tembus US$100 per barel, Indonesia akan dihadapkan pada dilema besar, terutama terkait kebijakan subsidi bahan bakar.
“Kalau harga masih di bawah USD 100, katakanlah di kisaran US$ 90-an, barangkali pemerintah masih bisa mempertahankan harga BBM subsidi. Tapi kalau sudah menembus US$ 100, ini perlu penyesuaian harga. Kalau tidak, beban APBN akan membengkak. Sebaliknya, jika harga BBM subsidi dinaikkan, risikonya memicu inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat, ini sangat berbahaya,” jelasnya.
Menurutnya, lonjakan harga minyak global cukup masuk akal karena kawasan yang berkonflik merupakan produsen utama minyak dunia dan jalur distribusinya juga tergolong strategis.
Baca Juga: Israel-Iran Saling Serang, Harga Minyak Naik Tajam
“Kawasan ini adalah pusat produksi dan distribusi minyak dunia. Jika rantai pasok terganggu akibat konflik, maka wajar jika harga melonjak. Jadi asumsi harga menembus US$ 100 per barel itu cukup realistis jika eskalasi perang terus berlanjut,” pungkas Fahmi.
Hari ini, Naik KRL Tak Bisa Pakai Kartu Elektronik2025-06-17 02:25
Jaringan Ojek Pangkalan Harap BBM Tidak Naik dan Lapangan Kerja Terbuka2025-06-17 02:10
Geser Prajogo Pangestu, Low Tuck Kwong Jadi Orang Terkaya di Indonesia! Kekayaan Tembus US$27,5 M2025-06-17 02:07
VIDEO: Kanguru hingga Aligator Hibur Pasien Anak di RS California2025-06-17 02:00
Pegawai BPN Diperiksa Polisi Gara2025-06-17 01:52
Ratusan Pekerja Bakal Terima Kartu Pekerja, Kapan?2025-06-17 01:34
Babak Baru! Anwar Usman Gugat Suhartoyo ke PTUN, Minta Tetap Jadi Ketua MK2025-06-17 01:05
Relawan Cakra Satya 08 Minta Prabowo2025-06-17 00:33
Kali Ini, Anak Lelaki Papa Novanto Diperiksa KPK2025-06-17 00:25
Jakarta Fair 2024 Dibuka Mulai 12 Juni, Berapa Harga Tiketnya?2025-06-17 00:20
KPK Periksa 12 Saksi Kasus Rita Widyasari2025-06-17 02:30
Tamu Ngumpet di Toilet, Kamar Hotel Diserbu Ngengat dan Ular Kobra2025-06-17 02:21
Jakarta Fair 2024 Dibuka Mulai 12 Juni, Berapa Harga Tiketnya?2025-06-17 01:48
Bareskrim Usut Perkara Dugaan Suap Pengurusan Dana Insentif di Pemkot Balikpapan2025-06-17 01:28
Anies Resmikan Instalasi Karya Seni Bambu di Bundaran HI2025-06-17 01:15
Didukung Masyarakat Batak, TKN Yakin Prabowo2025-06-17 00:56
Langsing Tanpa Diet, Prilly Latuconsina Kurangi Gula dan Gorengan2025-06-17 00:46
Nah Lho! AI Kebanggan Tiongkok Dituding Jiplak Gemini Google2025-06-17 00:42
Makin Nyata, Pramono Sowan ke Rumah Anies! Pertemuan Berlangsung 1 Jam2025-06-17 00:34
Hindari 13 Makanan Ini saat Kamu Berusia 302025-06-17 00:05